Umrah disebut juga dengan istilah haji kecil. Karena, ada waktu-waktu tidak hanya bulan Dzulhijjah yang bisa digunakan untuk beribadah dengan khusyuk di rumah Allah. Tidak hanya diganjar pahala, umroh juga diharapkan bisa jadi fasilitas untuk mengingkatkan keimanan.
Umroh merupakan ziarah ke Baitullah dengan thawaf ataupun mengelilingi ka’bah 7 kali, sa’i ataupun berlari-lari kecil di antara bukit Shafa serta Marwah, serta diakhiri dengan mencukur gundul maupun memendekkan rambut di kepala.
Umroh juga sering diucap selaku haji kecil. Tetapi, haji yang sebenarnya mempunyai ketentuan tertentu semacam pelaksaannya wajib di waktu tertentu. Biaya umroh juga lebih sedikit apabila dibanding haji, sebab umumnya mulai dari 18 juta-an.
Sebab tercantum dalam ibadah, salah satu khasiatnya juga ditemui dalam riset yang diterbitkan oleh Tribakti Harian Pemikiran Keislaman. Hasilnya menampilkan kalau dengan melakukan umrah, sudah berakibat positif pada sikap seorang yang lebih baik dari lebih dahulu.
Saat sebelum melakukan umroh, ada sebagian perihal yang perlu dikenal oleh jamaah yang hendak berangkat. Misalnya semacam hukum, ketentuan, rukun umroh, serta sebagainya.
Hukum serta Ketentuan Umroh
Berkaitan dengan hukum Umroh, ada sebagian ula yang berbeda komentar. Ada ulama yang berkata kalau hukum umroh merupakan sunnah. Ulama yang berkomentar sunnah semacam Imam abu Hanifah, Imam Malik, riwayat dari Ibnu Mas’ud, serta komentar yang diseleksi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Ada juga yang hukumi harus pada ibadah umroh. Komentar ini dikira paling kokoh hukum ibadahnya sebab berdasarkan dalil-dalil dalam Alquran serta hadis. Salah satu ayat yang memantapkan hukum merupakan harus yakni: “Serta sempurnakanlah ibadah haji serta umroh sebab Allah.” (QS Al-Baqarah: 196).
Dalam ayat ini, umroh disandingkan dengan ibadah haji. Ini yang jadi referensi teman Umar, Ibnu Abbas, Zaid bin Tsabit RA serta juga para imam semacam Imam Syafi’i, serta Imam Malik dalam menetapkan hukumnya. Tidak hanya itu, diriwayatkan kalau Rasulullah SAW berumroh sampai 4 kali semasa hidupnya.
Tata Cara Ber-umroh
Umroh sering juga diucap selaku wisata ataupun perjalanan spiritual ke Tanah Suci yang diisyarati dengan melaksanakan sebagian kegiatan ataupun ibadah semacam haji. Oleh sebab itu, tidak jarang umroh dikatakan selaku haji kecil.
Walaupun begitu, ada tata metode tertentu dari umroh yang wajib dicoba, semacam:
- Mensterilkan Diri dengan Mandi Junub. Saat sebelum berangkat mengarah Miqat, ada baiknya untuk mensterilkan diri semacam mandi junub ataupun mandi harus untuk melenyapkan hadas. Jangan lupa untuk mengenakan wangi-wangian yang terbaik serta berwudhu.
- Memakai Baju Ihram serta Hasrat dari Miqat. Tata metode umroh selanjutnya usai mensterilkan diri merupakan dengan memakai baju ihram. Baju ihram ini berbentuk kain yang menjuntai serta tidak mempunyai jahitan. Baju ihram pria berbentuk 2 lembar kain yang berperan selaku sarung serta penutup pundak. Sebaliknya pada wanita disyari’atkan untuk menutup segala badan walaupun tidak dibenarkan mengenakan niqab.
- Membaca Talbiyah sepanjang Perjalanan mengarah Mekkah. Usai melaksanakan ihram di Miqat, ada baiknya melantunkan Talbiyah sepanjang perjalanan mengarah Mekkah. Talbiyah ialah untaian doa yang berbunyi: “Labbaik allahumma labbaik. labbaik laa syariika laka labbaik. innalhamda wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak.” (Saya menanggapi panggilan-Mu ya Allah, saya menanggapi panggilan-Mu, saya menanggapi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, saya menanggapi panggilan-Mu. Sebetulnya seluruh pujian, kenikmatan serta kekuasaan cuma milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu).
- Masuk Masjidil Haram serta Mencium Hajar Aswad. Ketika merambah Masjidil Haram, disarankan untuk membaca doa masuk masjid serta mendahulukan kaki kanan. Sehabis itu mulai menghadap Hajar Aswad serta mengusap kemudian mencium batu tersebut. Bila tidak membolehkan, maka cukup berikan isyarat berbentuk lambaian tangan.
- Tawaf sebanyak 7 Kali. Tata metode umroh selanjutnya merupakan tawaf. Ini dicoba sebanyak 7 kali yang diawali dari Hajar Aswad serta berakhir pula di Hajar Aswad. Dalam melaksanakan urutan ibadah umroh yang satu ini disunnahkan pula untuk berlari-lari kecil di 3 putaran awal serta berjalan biasa di 4 putaran terakhir.
- Salat 2 Rakaat di Depan Makam Nabi Ibrahim. Tata metode umroh selanjutnya ialah salat 2 rakaat di depan makam Nabi Ibrahim. Ketika salat, disarankan untuk membaca pesan Al-Kaafirun pada rakaat awal. Sebaliknya pada rakaat kedua membaca disarankan untuk membaca pesan Al-Ikhlas.
- Istirahat serta Minum Air Zam-zam. Usai salat 2 rakaat, urutan umroh berikutnya merupakan istirahat serta minum air zam-zam. Ketika minum air zam-zam jangan lupa membaca doa minum air zam-zam yang berbunyi: “Allahumma inni asaluka ilman nafian wa rizqon waasian wa syifaan min kuli daain wa saqomin bi rohmatika yaa arhamar roohimiin.” (Ya Allah saya mohon padamu ilmu yang berguna, rezeki yang luas serta kesembuhan dari seluruh penyakit).